Selasa, 31 Mei 2016

ich vermisse dich





Aku rindu kamu.
Ich vermisse dich. 
I miss you.



Entah kata seperti apa lagi yang menggambarkan rasa rinduku untuk mu. Kau tau? Sulit rasanya menahan rindu padamu. Karna setiap kali ku tahan rasa rindu ini, rasanya seperti aku menahan nafas. Sesak, degub jantung tak beraturan.


I miss your smile,
i miss your voice, 
i miss your laugh.
I missing all about you.



Aku rindu segalanya tentang kamu. Maafkan aku, jika aku berubah menjadi sang perindu. Yang hanya bisa mengutarakan lewat blog ini, tanpa bisa mengutarakan langsung padamu. Maafkan aku...

dear..



Dear..

Terimakasih, terimakasih kau mengenalkan ku kepada sang cinta. Semuanya tampak bahagia sebelum kamu mengenalkanku kepada sang sakit. Segalanya jadi berubah, takbisa melihatmu tersenyum, takbisa melihatmu tertawa, kau membuat segalanya berubah. Bukan. bukan kau. Tapi mungkin sang waktu yag merubahnya.
Terimaksih pula, kau telah membuatku menjadi sang perindu. Aku selalu merindukan sosok mu, tak pernah seharipun aku tak merindukanmu. 

Dan,

Terimaksih Telah mengenalkanku dengan kata menunggu. Aku akan mencoba menunggu hatimu kembali. Entah kapan aku tak tahu, namun aku akan selalu mencobanya, akan selalu menunggu sampai aku benar – benar lelah dan menyerah. Mungkin aku takkan pernah melakukan itu, karna aku takkan pernah merasa lelah untuk menunggumu.

Senin, 30 Mei 2016

God...



Aku bersyukur, aku penah dimanja dan memanjakanmu. Ya walau hanya sekejap, aku bahagia..
Kau tau? Tak mudah bagiku melupakan mu, tak mudah bagiku melakukan hal yang sama padamu seperti apa yang kamu lakuin padaku.

Damn!!

Mengapa aku setolol ini mencintai seseorang? Sampai aku melupakan bagaimana rasanya rasa sakit. Lupa Bagaimana rasanya patah hati.

Oh god..

Kenapa rasanya sulit untuk meninggalkannya? Meninggalkan semua kenangannya?